07 Juni 2008

Puisi

“Dialog Pahlawan Reformasi
dengan Pahlawan Kemerdekaan”

Oleh : Riswan Janawir
Dosen STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI

Selamat datang di alamku cucuku
Mengapa kamu dikatakan pahlawan reformasi
Apa yang kau perbuat di kampus
kami menyuarakan reformasi yang kau buat dahulu
Tapi sekarang telah berubah, dan tak sesuai lagi dengan apa yang kakek perjuangkan dahulu
Korupsi, Kolusi, Nepotisme sekarang sudah menu utama santapan sehari-hari.
Bahkan masyarakat dunia tahu, negara kita terkorupsi di dunia.

Kakek, nenek
Reformasi yang kami suarakan bukan untuk mendapat anugerah pahlawan reformasi,
Mungkin begitu juga dengan gelar pahlawan yang kakek, nenek peroleh.
Kakek, nenek dan kami tidak menginginkan gelar itu semua
Yang kita inginkan bersama kebebasan bersuara, kebebasan berkumpul
Dan kebebasan mendapatkan penghidupan yang layak, pendidikan, pangan dan sandang

Oh…ya kakek, salam dari temanku yang lagi berjuang
Dan endaknya mereka jangan sepertiku
Dan jangan banyak lagi korban sepertiku
cucuku… sampaikan pesanku lewat mimpimu pada teman-teman ku yang masih berkuasa sekarang
Jangan peluru yang masih tersisa hasil perjuangan dahulu
Dilepaskan dan menari-nari ke cucu-cucuku di kampus
Mereka bersuara untuk perubahan semua
Sehingga kita bisa turut andil dalam perjuangan dunia
Sebagaimana surat wasiat yang engkau tinggalkan.

Jakarta, Mei 98

0 komentar: