23 Desember 2008

Peran Ibu Dalam Pendidikan

Penulis bersaudara empat orang laki tanpa perempuan, dilahirkan dari seorang ibu yang hanya tamat sekolah rakyat (SR), ayah bekerja sebagai tukang jahit, juga tamatan SR, mereka berdua berkolaborasi sangat baik dalam proses pendidikan kami dalam menempuh pendidikan, tiga dari kami sarjana dan satu tamat SMU. Keberhasilan kami menempuh pendidikan sampai ke perguruan tinggi, mengingatkan penulis pada ibu di Hari Ibu ke 80 tahun ini.

Setiap ibu di dunia ini tentu sangat menyadari sekali pentingnya pendidikan untuk anak-anak mereka sebagai bekal menjalani kehidupan dunia untuk kehidupan di akhirat yang lebih baik, sehingga beliau memberikan pendidikan kepada sang janin sejak dalam kandungan hingga anak dewasa, telah berapa banyak sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan dari rahimnya, mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah, Dosen, Guru, dll, mereka semua mendapat sentuhan ibu.

Pasca pendidikan janin diteruskan kependidikan play group, taman kanak-kanak, SD, SMP, SMU sampai Perguruan Tinggi, ibu dengan tambah, sabar melakukan aktivitas rutin tersebut setiap hari, tidak mengenal lelah dan berputus asa, bahkan membantu kembali anak di rumah untuk melapalkan huruf dan angka yang telah mereka pelajari di sekolah, sehingga anak dapat membaca dan berhitung, semua yang dilakukan ibu tersebut sekarang sangat kita rasakan, bagaimana dulunya ibu memandikan, memberikan sarapan pagi, mengantar kesekolah. Flasback dari aktivitas ibu tersebut dapat dilihat dari apa yang dilakukan istri kita dirumah tangga dan kemacetan disetiap hari sekolah pada sekolah yang berada di pinggir jalan akibat lalulintas orang tua mengantar dan menjemput anaknya sekolah yang dilakukan pada umumnya oleh kaum ibu.

Bagi keluarga yang cukup mapan, peran ayah sebagai kepala rumah tangga dalam memenuhi semua kebutuhan keluarga termasuk pendidikan anak tidak menjadi masalah segnifikan, sebaliknya bagi keluarga yang kurang mapan hal ini tentu menjadi masalah, sehingga harus dicari solusi untuk mengatasinya, solusi terbaik biasanya datang dari ibu, dimana beliau menawarkan dirinya untuk bekerja (Wanita Karir), dari berjualan sampai kerja kantoran dengan motivasi membantu ayah dalam hal keuangan keluarga sampai kelangsungan pendidikan anaknya, bahkan hasil kerja yang didapat ibu menjadi pemasukan utama keuangan keluarga.

Keputusan bekerja juga diambil ibu penulis, beliau bekerja bukan sebagai pegawai kantoran, tetapi bekerja usaha rumah tangga dengan membuat keripik balado dengan bahan dasar ubi kayu untuk dijual kepenjual lontong (lontong ketupat), semua keluarga menyadari hal ini, sehingga kami sekeluarga ikut membantu mendestribusikan dagangan ibu ke warung-warung lontong tersebut, biasa keripik ini dimakan bersama lontong akan menambah selera makan, ibu juga mengkriditkan baju-baju anak. Hasil usaha ibu sangat membantu sekali pendidikan kami, sehingga kami sangat bangga dengan beliau, alhamdullilah jerih payah ibu telah membuahkan hasil, dimana kami semua telah bekerja dan bekeluarga.

Dibelahan dunia lain Hari Ibu dikenal dengan nama Mother’s Day yang perayaannya lebih mengarah kepada puji-puji terhadap peran ibu dalam kehidupan kita, apapun perbedaan perayaan yang dilakukan dalam memperingati hari ibu tersebut dari negara satu dengan negara lainnya, hal yang terpenting bagi kita selaku anak adalah selalu memperhatikan beliau tidak hanya dari sisi materi tetapi juga kasih sayang, sopan santun sebagaimana yang dilakukannya terhadap kita.

Untuk mengujudkan perhatian dan kasih sayang tersebut sekarang lebih mudah dengan berkembangannya teknologi informasi, jarak, waktu bukan menjadi penghalang untuk menyapa dan menanyakan kesehatan beliau, hati ini bila mendengar suara ibu terasa nyaman dan hidup lebih bersemangat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, apalagi bila dapat mengunjungi beliau dan berkumpul bersama ibu, Ayah dan keluarga lainnya disaat lebaran, banyak kenangan indah yang tidak mungkin dilupakan.

Investasi pendidikan yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya merupakan investasi jangka panjang, ibu melakukan apapun demi pendidikan anaknya, hal ini banyak kita lihat bagaimana seorang ibu yang rela bekerja di sentor non formal, sebagai pembersih jalan (penyapu jalan), berjualan di Angso duo, berjualan kue keliling, dll, mereka tidak merasa hina atau rendah diri menjalani pekerjaan tersebut, sebagaimana juga yang dilakukan ibu penulis diatas.

Sebagai anak mungkin kita tidak merasakan tantangan yang dihadapi ibu dalam menjalani pekerjaan tersebut, baik berupa hinaan dari tetangga, atau orang-orang yang tidak suka terhadap ibu, kesehatan, dll, semua itu tidak melemahkan kepribadian dan kegigihan ibu mencari sesuatu hal yang halal untuk keluarga dan mungkin untuk kelanjutan pendidikan anak-anaknya, hinaan dan cacian yang beliau terima, tidak akan ia ceritakan kepada anak-anaknya, ia tidak ingin anaknya bersedih hanya karena dihina, malahan ini menjadi dorongan bagi dirinya untuk tetap bersemangat bekerja dalam mendapatkan biaya yang diperlukan dalam proses pendidikan anak-anaknya.

Keberhasilan pendidikan anak sangat di tentukan oleh kepedulian seorang ibu terhadap proses pendidikan, ibu dahulu dengan ibu sekarang tentu sangat berbeda peran dalam proses pendidikan anaknya, karena perkembangan zaman telah memuncul pradima yang berbeda dalam proses pendidikan disekolah, misalnya saja di sekolah SD sekarang, anak-anak kelas satu tidak lagi diperkenalkan dengan huruf dan angka, mereka telah dihadapi dengan beberapa buku paket yang butuh pemahan membaca, bukan mengeja, padahal kita ketahui tidak semua murid yang masuk tersebut bisa membaca, akibatnya di beberapa sekolah terjadi pengelompokan siswa berdasarkan kemampuannya, artinya yang pintar sama yang pintar (khusus) dan yang bodoh sama yang bodoh (standar), sistem ini juga menyebabkan lemahnya persaingan di kelas murid yang standar, dan sebaliknya persaingan tidak sehat terjadi pada kelas khusus, karena orang tua yang mapan ekonominya tentu akan bisa memenuhi semua faktor penunjang keberhasilan anak dengan berbagai kursus-kursus.

Pada zaman penulis sekolah dahulu tidak ada pengelompokan anak, semuanya mendapat pendidikan dengan porsi yang sama, pelajaran mengenal huruf, angka, membaca, berhitung, persaingan antar murid terjadi dengan sehat, ibu dan bapak guru memotivasi semua siswa untuk berlomba-lomba dalam meraih prestasi yang tinggi. Guru dan orang tua terjadi komunikasi yang baik dalam hal pendidikan anak.

Pentingnya peran ibu dalam proses pendidikan anak-anak, menjadikan ibu sebagai sentral yang harus diperhatikan oleh steakholder pendidikan, karena banyak kita lihat calon-calon ibu yaitu anak-anak wanita yang putus sekolah, bekerja sebagai gepeng di jalan-jalan, terjadinya pemerkosaan terhadap anak-anak wanita, aborsi, dll. Pemerintah berkewajiban memperhatikan mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap sumber daya manusia yang akan mereka lahir sebagai generasi yang akan meneruskan proses pembangunan.

Dalam proses politik, peran wanita juga dituntut 30% dari setiap partai politik, artinya pemerintah memandang wanita sebagai ibu bahkan sebagai ibu negara sangat berperan untuk mengujudkan masyarakat yang aman, makmur dan sejahteran, ibu-ibu adalah tiang negara, bila ibunya lemah, tentu regenerasi yang dilahirnyapun akan lemah, ibu adalah orang yang paling dekat dalam proses pendidikan anak, karena air susu yang diberikan kepada anak menjadi perekat yang kuat antara anak dengan ibu, ibu memiliki respon yang tinggi terhadap anak, kemampuan ibu memahami sesuatu yang didapatnya dari membaca, memahami sesuatu menjadi salah satu faktor mendorong anak untuk mengikuti apa yang dilakukan ibu.

Kasih ibu sepanjang masa, ia selalu memberi dan tak pernah meminta, proses pendidikan yang diberikan kepada putra-putrinya baik pendidikan formal dan non formal dilakukannya dengan iklas dan tidak pernah minta imbalan, pendidikan merupakan harta yang tak pernah habis sebagai bekal bagi putra-putrinya menjalani kehidupan ini, dan itu tidak bisa diganti dalam bentuk materi, karena materi bila tidak dikelola dengan baik tentu akan habis di telan zaman, bahkan menjadi malapetaka perselisihan antar anak.

Ibu, kami mengucapkan terima kasih atas usaha ibu membantu ayah dalam hal pembiayaan proses pendidikan, kami berharap kolaborasi antara ibu dan ayah juga bisa menjadi contoh untuk dilakukan keluarga-keluarga kami, dan nantinya tentu akan bermuara kepada tercapainya keluarga-keluarga sakinah, melahirkan generasi-generasi yang tangguh, mandiri. Kami menyadari bahwa surga itu terletak dikakimu ibu, untuk itu kami mohon ridhomu sehingga Allah merindhoi semua aktivitas yang akan kami jalani, Amin ya rabalalamin.



“Dosen STMIK NURDIN HAMZAH”

28 November 2008

Pencitraan DPR

“Pencitraan DPR”
Oleh: Ir. Riswan, MMSI

Komisi pemilihan Umum (KPU telah menetapkan 34 partai politik (parpol) yang lolos verifikasi dan berhak ikut serta pada ajang pemilu 2009, peningkatan peserta parpol yang ikut pesta demokrasi Indonesia ke dua setelah era reformasi menandakan kesadaran masyarakat untuk turut andil dalam proses politik mengalami peningkatan yang segnifikan atau bisa juga hanya sekedar menikmati reski lima tahunan dari pemerintah sebagai biaya operasional penyelenggaraan pemilu yang akan didapatkan parpol.

Tahun 2008 ini pencitraan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terhormat sangat negatif, akibat tersandung masalah hukum yang berhubungan dengan kasus suap terhadap pembahasan RUU yang dilakukan, apakah perilaku suap ini ada kaitannya dengan biaya besar yang telah mereka keluarkan pada saat mencalonkan diri menjadi legislatif (caleg) sebelumnya, dan setelah terpilih ada keinginan untuk mengembalikan dana yang telah keluar tersebut, sesuatu yang kontradiktif dari apa yang mereka sampaikan pada saat kampanye kepada masyarakat.

Apakah tindakan suap yang terjadi pada anggota dewan yang terhormat tersebut, bisa dikatagorikan sebatas dorongan dari beban biaya materi yang cukup besar yang telah mereka keluarkan pada pencalonan dirinya pada pemilu 2004 yang lalu yang akan segera berakhir dan harus segera dapat dikembalikan dalam hitungan detik, semudah membalikan telapak tangan, untuk di jadikan modal kembali pada pemilu 2009 yang akan datang.

Secara normatif materi yang telah di korban tersebut bisa kembali, tentu tidak dalam perspektif telapak tangan, karena datang atau tidak datang saja ke gedung dewan, mereka telah mengantongi gaji lebih kurang sebesar 46 juta perbulan, belum lagi ditambah honor bila terlibat dalam pembahasan RUU, perjalanan dinas, maka pundi-pundi mereka akan bertambah terus, membuat iri para sarjana lulusan perguruan tinggi.

Besarnya insentif yang diterima anggota legislatif, telah menumbuhkan minat kaulamuda untuk masuk ke ranah ini melalui jalur parpol yang ada, hampir semua parpol yang ada di isi oleh anak-anak muda, jabatan DPR sekarang tidak hanya sekedar tempat untuk menyuarakan kepentingan rakyar tetapi telah bertambah perannya sebagai tempat mencari pekerjaan.

Apakah pencitraan negatif ini dilatarbelakangi atas besarnya dana yang mereka keluarkan terlalu besar, disinyalir berkisar antara 200 juta sampai 1 milyar yang didistribusikan untuk berbagai hal, dana kampanye, transfortasi, baju kaos, atribut, menjalin hubungan dengan konstituen, penggalangan massa, bantuan ke mesjid, bantuan renopasi jalan, dll, dengan harapan konstituen nantinya memilih mereka. Besarnya dana yang dikeluarkan juga bagian dari proses tawar menawar untuk mendapatkan nomor urut jadi (1), melakukan penggalangan dengan DPC dan PAC sebagai mesin pengerak perolehan suara.

Fenomena ini menandakan bahwa action plan yang dilakukan disebabkan rasa tidak percaya diri atas kemampuan yang dimiliki, tidak mampu secara interaktif bagaimana menyampaikan program-program kerja ke masyarakat, mengapa konstituen harus memilih mereka, disisi lain menjadi anggota legislatif sudah menjadi suatu propesi yang sama dengan propesi lain seperti dr, guru, dosen, dan propesi lainnya, bukan hanya sekedar panggilan jiwa sebagai keterwakilan rakyat di dalam mengawasi jalan pemerintahan, atau perpanjangan tangan rakyat untuk memperjuangan kepentingan rakyat untuk mencapai kesejahteraan yang didambakan, tetapi sudah mengarah kepada peluang pekerjaan yang menjanjikan dengan imbalan gaji yang cukup besar.

Oriantasi diatas akan menyebabkan publik akan susah mencari anggota legislatif bekerja secara idial, uang telah menjadi godaan yang ampuh merusak citra anggota DPR, pencitraan positif yang telah melekat pada mereka, dengan sekejab mata akan berubah menjadi negatif, satu orang yang berbuat semuanya kena getahnya, rusak susu sebelanga akibat nila setitik. Apakah caleg 2009 yang akan datang akan sama kondisinya dengan caleg 2004 yang lalu, meskipun sistem penentuan caleg terpilih diatur dalam UU Pemilu No.10/2008 yaitu 30 persen suara dari bilangan pembagi pemilih (BPP) berhak menjadi Anggota Legislatif, dan kalau tidak akan dikembalikan ke nomor urutnya semula, sistem tidak jauh berbeda dengan sistem nomor urut pemilu 2004, karena memberikan alternatif, tentu caleg akan berusaha mendapatkan nomor urut 1 karena peluangnya berat untuk mencapai syarat yang ditentukan, dan ini akan dimanfaatkan orang-orang partai untuk tawar-menawar harga yang lebih mengarah deal or not deal terhadap kepemilikan nomor urut tersebut, artinya untuk mendapatkan nomor jadi tentu caleg yang memiliki dana besarlah yang akan menjadi pemenangnya, disisi lain banyaknya pemekaran wilayah juga menuntut partai politik untuk mengembangkan partainya, partisipasi caleg sangat diharapkan untuk bisa membantu dan mengembangkannya dalam ujud pendanaan, yang akan dipersyaratkan kepada caleg yang mau mencalonkan diri pada pemilu 2009, banyaknya sumber daya berpotensi yang bercokol dipartai juga menjadi persaingan tersendiri dalam meraih dana yang besar bagi partai.

Besarnya dana yang dikeluarkan oleh caleg nantinya akan mempengaruhinya setelah terpilih menjadi anggota legislatif, baik perubahan perilaku dan penampilan yang semuanya serba lux, kita juga tidak memungkiri bahwa perubahan ini tidak semua terjadi pada anggota legislatif, tetapi persentasenya bisa dihitung. Perubahan yang dialami oleh anggota legislatif tidak hanya terjadi pada penampilan dan gaya hidup tetapi juga terjadi pada petualangan cinta dengan fhoto-fhoto surnya yang menghebohkan masyarakat dan menjadi kontribusi para pengguna dunia maya (internet).

Sebagai masyarakat awam kita tidak habis pikir dari pencitraan miring (negatif) akibat kasus yang dialami oleh anggota DPR terhormat ini, besarnya insentif yang mereka terima perbulannya dan ditambah dengan honor-honor lain, belum mampu membendung hati dan jiwa mereka untuk menghindar dari persoalan suap, kepuasan dan rasa syukur belum bisa mereka ujudkan dengan ikhlas kepada pemberi reski, apakah kondisi ini disebabkan besarnya dana yang telah mereka habis pada saat mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, belum kembali dalam bentuk keuntungan atau memang tuntutan kebutuhan mereka yang cukup besar dalam mengimbangi gaya rekan-rekan mereka di gedung DPR.

Masyarakat tidak bisa berharap banyak kepada caleg yang terpilih menjadi anggota legislatif didasarkan atas banyaknya dana yang telah dikeluarkan, ibarat pedagang tentu ia akan berusaha terlebih dahulu mengembalikan investasi yang keluarkan untuk menduduki jabatan tersebut, kemudian mencoba mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut, dan bila sudah puas dan semuanya sudah terpenuhi baru memikirkan rakyat.

Sebagai catatan bagi kita semua meskipun, caleg pemilu tahun 2004 yang lalu telah mengeluarkan dana yang begitu besar ternyata diantara mereka juga tidak terpilih menjadi anggota legislatif untuk duduk di kursi empuk Dewan Perwakilan Rakyat, apakah ini faktor ketidak beruntungan semata atau memang faktor trek rekor caleg telah menjadi buah bibir di tengah publik, ini menandakan bahwa isu yang berkembang di masyarakat tentang “memanfaatkan setiap apa yang diberikan caleg untuk diterima, dengan tidak memandang siapapun dia”, benar adanya, yang berhubungan dengan pilihan itu adalah hati nurani.

Kepada caleg pemilu 2009 yang telah lolos paktualisasi, agar dana yang anda keluarkan tersebut tidak sia-sia maka seimbangkanlah keberadaan anda di tengah masyarakat dengan baik, tingkah laku anda akan mencerminkan suara dukungan yang akan anda peroleh nantinya, selamat menjadi caleg 2009, semoga sukses dan aspiratif terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

16 Juli 2008

Blog Media Ekspresi On Line

"BLOG MEDIA EKSPRESI ON LINE”

Kebebasan berekspresi dalam bentuk karya tulis menulis membutuhkan media yang dapat menampung ide dan gagasan tentang topik yang menjadi objek tulisan tersebut, tidak semua media dapat menampung dan mempublikasikan tulisan tersebut ke pembaca, karena keterbatasan kolom yang dimiliki oleh media, atau usangnya ide dan gagasan topik tersebut untuk dipublikasikan ke masyarakat, persaingan antar penulis lepas dan banyaknya penulis senior yang memiliki kolom-kolom tersendiri yang diasuhnya untuk tulisannya, hal ini membuat para penulis mencari solusi alternatif yang dapat menampung ekspresi tulisan mereka untuk dapat dipublikasikan ke pembaca.

Salah satu media ekspresi yang dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk publikasi tulisannya adalah blog, suatu media on-line yang dapat menampung ekspresi penulis dalam bentuk web. Fasilitas ini sekarang banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mempublikasikan gagasan dan ide, baik para jurnalis dan amatiran untuk menerbitkan berita terkini, atau publikasi politik, dan komentar-komentar kondisi paktual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang luput dipantau oleh para jurnalis, dan link ke situs web paporit yang menjadi pilihan.

Bagi yang hobi tulis menulis, tidak usah berkecil hati dan sedih atas tidak dimuatnya tulisan anda oleh redaksi pada media cetak, anda bisa salurkan hobi dan partisipasi anda dalam membangun negeri ini ke fasilitas blog yang disediakan oleh beberapa web, seperti blogger.com, wordPress.com, tulisan anda di blog pribadi ini kadang-kadang bisa mempengaruh ribuan pemirsa di seluruh dunia yang terkoneksi ke jalur internet.

Blog memberikan ruang bagi penulis untuk mempublikasikan tulisan, berita, dan sebagainya, tentu dengan batasan-batasan yang normatif, tidak berbauk sara, raksis, pornografi, dll, agar kontinunitas dari blog itu sendiri di dunia maya tetap berlangsung. Blog juga dapat dijadikan sarana untuk bertukar pikiran sesama komunitas kesehatan, olahraga, politik, budaya, pendidikan dan komunitas lainnya. Banyak manfaat yang didapat antar komunitas ini, terutama bertukar informasi mengenai sesuatu dan lain halnya.

Blog dapat dijadikan sarana transformasi ilmu pengetahuan bagi pendidik secara out kelas, pendidik dituntut untuk berkreasi secara ilmiah pada bidang ilmu pengetahuan yang digeluti, sehingga pembaca blok mendapatkan pencerahan terhadap ilmu pengetahuan yang dipublikasikan. Pendidik harus rajin melakukan posting dan mengupdate materi yang akan dibrowsing oleh siswa, dan juga memberi ruang bagi siswa untuk merespon materi yang dipublikasikan, sehingga terjadi komunikasi yang interaktif kedua belah pihak, dan juga menghindari dari kejenuhan akan rutinitas serta mendorong user untuk lebih berani membahas tentang materi yang dipublikasikan.

Blog memberikan ruang dan fasilitas bagi penulis untuk mempublikasi hal-hal berupa fhoto, animasi, ide-ide dan gagasan tentang sesuatu hal, juga memberi ruang komentar bagi pembaca blog yang nantinya sangat berfungsi positif untuk melakukan pencerahan terhadap ide dan gagasan yang telah dipublikasikan tersebut, komentar-komentar inilah nantinya akan memperkaya gagasan dan ide yang dikembangkan, ada sifatnya kritikan dan saran atau sinisme terhadap tulisan yang dipublikasikan, semua tidak lain memperkaya ranah tulisan kedepan nantinya.

Untuk dapat mempublikasi gagasan, ide dan lain sebagainya ke blog tersebut, diperlukan beberapa hal antara lain :

Komputer terkoneksi ke Internet

Komputer yang anda punyai harus telah terkoneksi ke jalur internet, ini bisa dilakukan dengan mendaftar kepada beberapa penyelenggara jasa layanagan internet atau internet services provaider (ISP) yang ada dikota anda.

Memiliki E-Mail

Setelah terkoneksi ke interner, anda harus memiliki alamat e-mail yang merupakan syarat utama yang harus dimiliki oleh penulis untuk bisa menggunakan fasilitas blog yang disediakan, untuk membuat e-mail ini bisa dilakukan secara gratis pada beberapa web yang menyediakannya fasilitsnya, misalnya pada web wwe.yahoo.com, tanpa e-mail yang penulis miliki, tidak akan dapat membuat blog, e-mail berfungsi sebagai alamat bagi user lain untuk mengirimkan iinformasi kepada anda, juga berfungsi membantu anda oleh vendor dalam mengatasi kesalahan yang anda lakukan pada aktivitas blog, misalnya lupa akan accound yang anda buat.

Masuk pada web blog

Langkah selanjut yang harus anda lakukan untuk memiliki blog adalah dengan melakukan akses ke salah satu web yang menyediakan fasilitas blog, ini dapat anda lakukan pada www.blogspot.com, www.wordpress.com, kedua web ini menyediakan fasilitas blog yang anda inginkan, anda akan dituntun untuk mengisi formulir yang mereka sediakan, untuk lebih jelasnya anda bisa mencoba pada salah satu alamat web diatas. Setelah pengisian formulir selesai, anda akan dibawa secara otomatis pada disain blog yang anda inginkan, tergantung dari konten yang anda inginkan, kemudian mempostingkannya.

Dari beberapa ketentuan diatas, penulis berharap blog yang anda miliki dapat menjadikannya sebagai media publikasi yang membangun untuk negeri ini dan khususnya Jambi, dengan blog tersebut setiap kita memiliki peluang untuk memasarkan potensi daerah ini secara global ke investor dalam dan luar negeri, yang nantinya dilanjutkan dengan bertransaski, jangan jadikan blog yang anda miliki untuk mempublikasi hal-hal yang bersifat pornografi, dll yang bersifat adu domba. Kemudahan teknologi Informasi yang disediakan bukan untuk mengujudkan hal-hal yang kurang baik, negara ini membutuhkan pemikiran dan ide agar bisa keluar dari keterpurukan multidemensi krisis yang dialami.
Dengan adanya blog pribadi ini membawa keuntungan dan kerugian tersendiri dalam penyebar luasan informasi kehadapan user dunia maya, antara lain :

Keuntungan Blogs:

1. Situs web, termasuk blog, dalam ilmu marketing memang dapat digolongkan sebagai salah satu piranti untuk aktivitas public relations (PR) yang cukup ampuh dan jitu. Situs web terbukti dapat meningkatkan visibilitas dan public exposure apa yang ditampilkan/dipasarkan oleh situs tersebut
2. Blog memiliki kebalikan struktur dari media konvensional yang bersifat top-down, membosankan dan arogan
3. Blog adalah contoh tepat evolusi komunitas eleltronik dan kemampuan orang yang secara online membuat media yang mereka kostumisasi sendiri
4. Blog bukanlah obat mujarab untuk budaya yang telah jenuh dengan media, tapi mudah-mudahan Blog adalah salah satu peredanya

Kerugian blog :

1. return on investment (ROI) untuk blog masih sangat sulit untuk dikuantifikasi. Kalau digunakan hitung-hitungan ekonomis, membuat situs web/blog bisa dipastikan rugi dan tidak feasibel
2. Aktivitas blogging memiliki opportunity cost yang relatif tinggi. Daripada menyibukkan diri dengan blog, melakukan aktivitas lain seperti bekerja, belajar, atau bersosialisasi dengan lingkungan, jelas memberikan keuntungan oportunitas yang lebih baik. Dengan mengorbankan diri untuk melakukan blogging, Anda akan “membayar” kerugian atas keuntungan yang sedianya bisa Anda peroleh jika Anda melakukan aktivitas lain yang jauh lebih produktif.
3. Bersiaplah untuk menghadapi pertanyaan tidak terduga dan terkesan kurang wajar.
4. Competitive Advantage. Kalau blog Anda tidak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pengunjung, atau tidak memiliki keunikan spesifik yang membedakan dari pemilik blog yang lain, lebih baik Anda menyerah.

Untuk tetap memberikan sumbangsih pemikiran terhadap negeri ini, hendaknya janganlah kerugian yang akan dialami sebagai pemiliki blok dijadikan alasan mengkendorkan semangat kita memberikan wacana dan pemikiran sebagai ujud partisipasi dalam membangun negeri ini, sehingga cepat keluar dari krisis multidemensi yang sedang mengerogoti bangsa ini.

19 Juni 2008

STATISTIK IMAMKU
Oleh : Riswan Janawir
Tujuh hari dalam seminggu kehidupan ini kita jalani
29, 30 atau 31 hari dalam sebulan, 360 hari dalam setahun
Hari, bulan dan tahun terus berlalu, kehidupan terus berjalan
Hari-ini imanku naik, besok turun, dan lusa naik kembali
keimanan yang selalu berplutuatif
Mengapa tidak bisa stabil dengan baik, atau meningkat

Ya Allah faktor apa gerangan yang mempengaruhi kestabilan iman ini
Apakah kesombongan dan kecongkakan dalam diri ini belum pudar
Atau apakah riski yang hamba terima tidak halal.
Mungkin keakrapan dengan tetangga yang terabaikan
Atau mungkin sanak saudara yang tidak diperdulikan

Ya Allah korelasikanlah aktivitas hamba dengan keimanan hamba yang positif.
Seperti doa duha yang Engkau peruntukan kepada hamba-hambamu
Jika riskiku masih dalam bumi keluarkanlah
Jika riskiku dilangit turunkanlah
Jika riskiku jauh dekatkanlah
Jika riskiku haram halalkanlah

Ya Allah, Jangan Engkau jadi korelasi yang negatif.
Dan jangan Engkau jadikan keimanan ini kedalam golongan yang celaka
berikanlah petunjukmu selalu kepada hambamu ini.

10 Juni 2008

Ananda




Ini adalah Fhoto anak saya, pertama perempuan usianya 8 tahun dan yang nomor dua, laki-laki, usianya tujuh (7) tahun, keduanya
Aza Raissa Riswan
lahir di Jambi, tempat pada tanggal 4 Juni 2000 dan 29 Juni 2001, bersekolah di SD 47 Telanaipura Jambi, kelas Dua (2) dan kelas Satu (1). Olah raga kesukaan mereka bulu tangkis
Kolbi Ghosa Riswan

07 Juni 2008

Puisi

“Canangkan, Dengungkan, dan Suarakan”

Oleh : Riswan Janawir
Dosen STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI


Wajib belajar sembilan tahun engkau canangkan
Pemberantasan kemiskinan engkau dengungkan
Berantas buta huruf dan kebodohan engkau suarakan
Dan kami di kampus ini, menyambut apa yang engkau canangkan, dengungkan, suarakan
Tapi mengapa sebelum kami mengapai itu semua
Peluru-peluru mu menebus kepala,leher, dan jantung kami
Kami lemas, dan terkulai mati.

Wahai para pencanang, pengaung dan penyuara
Meskipun kami belum dapat mengapainya
Kami berdoa bersama kakek dan nenek kami
Yang juga telah di tembus peluru seperti kami
Agar teman-teman kami mengapainya, sebagaimana engkau mengapainya sekarang
Tapi engkau lupa, lupa, lupa dan lupa
Sehingga pelurumu menari-nari diatas anak bangsa.

Jakarta, Mei 98.

Puisi

“Dialog Pahlawan Reformasi
dengan Pahlawan Kemerdekaan”

Oleh : Riswan Janawir
Dosen STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI

Selamat datang di alamku cucuku
Mengapa kamu dikatakan pahlawan reformasi
Apa yang kau perbuat di kampus
kami menyuarakan reformasi yang kau buat dahulu
Tapi sekarang telah berubah, dan tak sesuai lagi dengan apa yang kakek perjuangkan dahulu
Korupsi, Kolusi, Nepotisme sekarang sudah menu utama santapan sehari-hari.
Bahkan masyarakat dunia tahu, negara kita terkorupsi di dunia.

Kakek, nenek
Reformasi yang kami suarakan bukan untuk mendapat anugerah pahlawan reformasi,
Mungkin begitu juga dengan gelar pahlawan yang kakek, nenek peroleh.
Kakek, nenek dan kami tidak menginginkan gelar itu semua
Yang kita inginkan bersama kebebasan bersuara, kebebasan berkumpul
Dan kebebasan mendapatkan penghidupan yang layak, pendidikan, pangan dan sandang

Oh…ya kakek, salam dari temanku yang lagi berjuang
Dan endaknya mereka jangan sepertiku
Dan jangan banyak lagi korban sepertiku
cucuku… sampaikan pesanku lewat mimpimu pada teman-teman ku yang masih berkuasa sekarang
Jangan peluru yang masih tersisa hasil perjuangan dahulu
Dilepaskan dan menari-nari ke cucu-cucuku di kampus
Mereka bersuara untuk perubahan semua
Sehingga kita bisa turut andil dalam perjuangan dunia
Sebagaimana surat wasiat yang engkau tinggalkan.

Jakarta, Mei 98

31 Mei 2008

AKU TAK TAHU

“AKU TAK TAHU”
Oleh : Riswan Janawir

MENGAPA HUTANKU TERBAKAR
MENGAPA SUNGAIKU MELUAP
ADA APA DENGANMU
MENGAPA, MENGAPA

MENGAPA EKONOMI NEGARAKU MENGALAMI KRISIS
MENGAPA POLITIK BERGEJOLAK
MENGAPA BANK-BANKKU DI TUTUP
APA KARENA EDI TANSIL LARI
MENGAPA, MENGAPA

MENGAPA TEMAN-TEMANKU DEMONTRASI
MENGAPA DOSENKU IKUT JUGA
MENGAPA ADIKKU TAWURAN
MENGAPA GURUKU DIAM SAJA
MENGAPA KAKEKKU MENYURUH AKU DAN REKANKU BELAJAR SAJA
MENGAPA, MENGAPA

MENGAPA AKU CARI KERJA KE NEGARA TETANGGAKU
MENGAPA AKU DIKATAKAN PENDATANG ILEGAL
MENGAPA SAHABAT BARUKU MENDEPORTASIKU KE NEGARAKU KEMBALI
MENGAPA, MENGAPA

MENGAPA, ADIK-ADIK KECILKU TIDAK DISUGUHKAN EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA
MENGAPA AYAH & IBU TIDAK MEMBERIKANNYA
AYAH & IBU
BILA PERTANYAANKU SUDAHKU MENGERTI, AKU AKAN DIAM

AYAH & IBU
ENGKAU BILANG, DIAM ITU EMAS
MR.CLIEN BILANG, DIAM ITU JUGA DOSA
GURUKU BILANG, TIDAK MAU BERTANYA SESAT DI JALAN
SEKARANG AKU MULAI TERUSIK OLEH KATA-KATAMU
AYAH & IBU MAAFKAN AKU, SEKARANG TIDAK LAGI MEMATUHI KATA-KATAMU
AYAH DAN IBU AKU TIDAK INGIN MENJADI ORANG YANG BERDOSA DAN TIDAK INGIN SESAT DI JALAN
AKAU SEKARANG TAK HANYA INGIN BERTANYA, BERTANYA DAN BERTANYA
MENGAPA, MENGAPA

Jakarta, Mei 98

PUISI

AKU TAK TAHU

opini

GEMPA SEBUAH RENUNGAN MENJELANG RAMADAN


Oleh : Ir. Riswan, MMSI


Memasuki ramadan 1428 H, bertepatan 12 September 2007 lebih kurang Jam 18.05 WIB, bersamaan dengan waktu magrib untuk wilayah Sumatera dan sekitarnya, kita bangsa Indonesia dikejutkan dengan peristiwa alam yakni gempa bumi dengan kekuatan 7,9 Skala Richter (SR) yang berpotensi terjadinya tsunami berpusat di Provinsi Bengkulu, juga dirasakan oleh warga Jambi, Sumatera Barat, dan beberapa wilayah di Jawa, bahkan juga dirasakan oleh Mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Phelipina sampai wilayah India.

Gempa bumi ini penulis rasakan, disaat penulis sedang menunaikan sholat magrib berjamaah bersama warga RT 18 dan 17 di Mesjid Jamiatul Ulung Cadas, Telanaipura Jambi. Sholat yang penulis rasakan kali ini berbeda daripada sholat hari-hari biasanya, dimana badan penulis bergoyang-goyang, dan kepala terasa pusing, hal ini menimbulkan pertanyaan dihati penulis, ada apa gerangan dengan kesehatan penulis, sehingga mengalami sedikit tidak keseimbangan, ini menimbulkan tidak kekhusukan penulis dalam menunaikan sholat kepada-Mu Ya Allah. Pada akhirnya Engkau beri jawaban atas pertanyaan ini, dimana penulis merasa lamanya durasi ketidak seimbangan tubuh yang dirasakan cukup lama, Engkau juga menunjukan apa yang penulis alami juga terjadi pada jama’ah yang berada dikiri-kanan penulis, kondisi ini membuat penulis penyimpulkan, ini bukan masalah dengan kesehatan penulis, tetapi ini telah terjadi gempa.

Jawaban yang Engkau berikan atas pertanyaan ini, membuat hati penulis merinding ingat akan dosa-dosa yang dilakukan, ingat anak perempuan penulis yang ikut juga ke mesjid bersama, ingat akan keluarga di rumah, hal ini membuat penulis sadar dan menyerahkan sepenuhnya jiwa dan raga hanya kepada-Mu Ya Allah. Bila Engkau mau memanggil hamba Mu ini dengan kondisi gemba bumi ini dan hamba berada di rumahmu (mesjid) hamba pasra dan ikhlas, begitu juga kelihatannya pada imam sholat dan jamaah lain tidak satupun yang menghentikan sholatnya, untuk menyelamatkan diri keluar dari mesjid, bila dilihat dari letak mesjid pada lokasi yang cadas rawan longsor, sebagaimana yang dilakukan oleh saudara-saudara kami yang berada di rumah, semuanya berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Akhir dari sholat terdengarlah suara berisik dari jamaah ibu-ibu, mereka sibuk menceritakan apa yang baru mereka alami, meskipun imam sedang melakukan penutupan doa sholat pardu, seakan-akan mereka tidak memperdulikannya, mereka terhanyut dengan kondisi yang baru mereka alami, dikarena mereka berada disap belakang, melihat langsung lampu gantung mesjid yang berada didepannya bergoyang-goyang dan pintu mesjid juga ikut mengeluarkan suara gaduh, hal inilah mungkin yang membuat mereka melakukan itu semua, wajar itu naluri wanita, yang tidak bisa menahan apa yang ia rasakan, ia ingin cepat-cepat mengutarakan apa yang baru ia alami, hal ini sesuatu yang sudah alami dan lumrah bagi ibu-ibu. Alhamdullilah kami ucapkan kepada Allah SWT atas pertolongan-Nya terhadap kami yang berada di mesjid saat itu, apa yang di kwatirkan dihati pada saat sholat tidak terjadi hal suatu apapun. Terima kasih Ya Allah.

Setelah ibu-ibu menceritakan apa yang mereka alami, sekarang giliran bapak yang buka suara, ada yang mengatakan mungkin jantungnya kumat, pusing, tensi darahnya tinggi, dll. Semuanya baru menyadari bahwa apa yang mereka alami juga dialami oleh semua jamaah magrib saat itu. Dan kami baru sadar itu adalah gempa bumi.

Semua kita bertanya sekembalinya dari mesjid, dimana kiranya pusat gempa yang terjadi, begitu terasanya gempa bumi tersebut di Jambi, hal ini memunculkan spekulasi daerah yang menjadi sumber dari gempa bumi tersebut, termasuk daerah Kerinci ada dipikiran kami, karena disana terdapat gunung kerinci, yang merupakan gunung berapi yang tertinggi di Sumatera yang keberadaannya masih aktif sampai sekarang yang rawan akan meletus, selain daerah lain seperti Padang, Aceh, Bengkulu, Nias.

Daerah ini menurut pakar Gempa Bumi, merupakan jalur pertemuan dua lempeng yang menimbulkan gempa bumi dan tsunami, selagi dua lempeng ini masih belum menemukan titik keseimbangannya, maka gempa akan terus terjadi sepanjang jalur ini. Kekwatiran akan Kerinci ternyata terbukti dengan gempa susulan sekitar jam 06.49 WIB, menurut hasil laporan yang dilaporkan oleh stasiun televisi metro TV, ada sekitar 14 rumah hancur, kemudian diikuti Sumatera Barat lebih kurang jam 07.00 WIB dengan kekuatan 7,7 Skala Richter (SR), mengakibatkan hancurnya showroom mobil Sutan Kasim serta menewaskan satu orang manajer yakni saudara Maryadi merangkap Direksi. Penulis juga melakukan telepon kepada saudara yang tinggal di Padang, mereka semua berada di luar rumah, takut untuk berada dirumah, karena kemungkinan adanya gempa susulan terjadi.

Ada apa sebenarnya dengan negeri ini, begitu banyaknya musibah yang datang silih berganti, apakah yang disinyalir oleh Ebiet G Ade dalam syairnya mungkin benar adanya, “Mungkin Tuhan Mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu berbuat dosa, atau mungkin alam mulai engan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada diri sendiri”. Maaf mas Ebiet saya merubah baitnya tidak bertanya kepada rumput yang bergoyang sebagaimana yang mas tulis, karena lahan rumputpun sekarang sudah berubah menjadi tempat hiburan dan mol. Lebih tepat hal ini kita tanyakan kepada diri kita pribadi, baik sebagai induvidu maupun sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sebagai pejabat, pekerja, pelajar, mahasiswa, petani, pedagang, pengusaha, politisi, penegak hukum dan propesi-propesi lainnya yang kita lakoni. Apa yang terjadi ini ada hubungan sebab akibatnya dari apa yang kita perbuat terhadap alam ini, itu semua tidak akan ditimpakan oleh Tuhan bila kita tidak berbuat salah, dan kesalahan ini rasanya tidak bisa ditolerir lagi, sehingga harus diberikan sesuatu peringatan berupa cobaan, sehingga kita berubah.

Bayangkan saja tingkat korupsi yang terjadi di negeri ini, bahkan hasil survei stasiun Metro TV terhadap salah satu Bupati Garut yang memperkaya dirinya dengan uang kurupsi yang seharusnya dialokasi untuk konsumsi para tamu, disunat untuk beli villa, rumah, mobil, dll. Sementara prasana pasar yang dijanjikan untuk para pedagang tidak kunjung selesai. Dan pada akhir masyarakat sendiri secara beramai-ramai membuktikan bahwa apa yang dilakukan sang pejabat sudah diluar batas kewajaran dan ini harus segera dihentikan, dugaan masyarakat benar, setelah tim KPK turun kelapangan untuk melakukan kroscek terhadap tindakan nekat masyarakat tersebut, semua kepemilikan yang disinyalir milik bupati, serat dengan dana korupsi. Masyarakat sebenarnya tidak ingin menghakimi persoalan ini sendiri, mungkin ini salah satu kekesalan terhadap penegak kehadilan yang tidak merespon persoalan tersebut dan ketidak berdayaan peradilan kita dalam menuntaskan ini.

Bentuk lain dari kesemerahutan kita berbangsa dan bernegara, juga ditunjukan oleh mahasiswa di kendari yang melakukan tawuran antar program studi menjelang ramadan tahun ini, yang mengakibatkan hancurnya fasilitas kedua jurusan. Notabene selaku insan akademisi, seharusnya ini tidak perlu terjadi bila pihak akademis cepat tanggap, semua persoalan bisa diselesaikan dengan musyawarah dan mupakat, dan tidak perlu adu otot untuk menyelesaikannya. Persoalan-persoalan lain juga muncul di tingkat politisi kita satu sama lain tidak mau kalah, semua hanya mementingkan kelompoknya masing-masing, cobalah sekali-kali memikirkan persoalan yang muncul ini dengan komprehensif, tidak salah menyalahkan satu dengan lainnya, bersama-sama mencari jalan keluar yang terbaik bagi bangsa yang besar ini. Apa kita belum sadar atas peringatan yang diberikan oleh Tuhan pada peristiwa tsunami di Aceh, yang begitu banyak menelan korban, baik jiwa dan harta yang meluluhlantahkan provinsi Aceh. Atau memang peristiwa tersebut kita anggap peristiwa alam biasa yang hanya akan terjadi beratus tahun yang akan datang, sehingga kita mengabaikan semua hal-hal yang dilarang-Nya, ibarat kita makan sambal pedas (sambal lado), pedas tapi tetap dimakan, dan kita tidak jera menikmati keserakahan terhadap negeri ini untuk kepentingan pribadi sendiri,dan kelompok.

Menjelang rukum islam (puasa) kita jalani untuk ramadhan 1428 H tahun ini, Allah memperingati kita kembali dengan gempa bumi, Bengkulu, Jambi (kerinci) Padang, dan wilayah Indonesia pada umumnya, untuk merenungkan kembali apa-apa yang kita perbuat selama ini, sehingga bulan ramadan tahun ini, benar-benar dijadikan untuk melakukan intropeksi terhadap pribadi masing-masing terhadap apa saja yang kita lakukan dalam mengujudkan rasa terima kasih terhadap apa yang telah diberikan-Nya kepada kita semua. Apakah rasa syukur terhadap apa yang Ia berikan telah kita ujudkan dengan keiklasan atau tidak, hal ini perlu kita pertanyakan kembali kepada diri kita masing-masing.

Gempa bumi yang baru saja kita alami, mari kita jadikan renungan bersama di bulan puasa yang penuh rahmat, mapiroh ini. Kita sama-sama menjadikan sebagai peringatan dari Sang Pencipta kepada kita semua yang masih sayang kepada kita, bagaimana dengan anjuran pemerintah untuk tidak memberi kepada kaum gepeng, yang berada di lampu-lampu merah, mol, dan umumnya berada dijalan-jalan yang di Perdakan tersebut, dapat kita salurkan kepada badan amil zakat ditempat kita berada, kita mengharapkan badan ini sebagai alternatif guna penyalur dana-dana untuk kaum miskin untuk kelanjutan kehidupan yang lebih baik dan bermatabat, atau dapat diberikan langsung kepada tetangga kita yang membutuhkan uluran tangan kita dalam meringankan beban yang mereka alami, apalagi dibulan puasa keberadaan kaum miskin ini bertambah dari pada bulan-bulan biasanya. Dan kita juga berharap infak, zakat yang kita berikan melalui badan amil zakat ini dapat juga disalurkan kepada saudara kita yang mengalami musibah gempa, dan jangan ada dalam pikiran untuk mamanipulasi dana yang diberikan kepada mereka, memang untuk udah merupakan hak mereka yang harus mereka terima.

Jangan terlalu larut dalam suasana kesedihan terhadap musibah yang menimpa bangsa kita Indonesia, karena dibalik kesulitan yang kita alami ini ada kemudahan, mudah-mudahan bangsa Indonesia meraihnya kemudahan tersebut, tentu untuk mendapatkannya tidak semudah membalikan telapak tangan, ada perubahan-perubahan yang seknifikan dan berarti yang harus dilakukan dalam perilaku kita sehari-hari, baik sebagai pejabat, masyarakat, pelajar dan semua komponen bangsa yang menyadari kekeliruan yang dilakukan selama ini, harus segera ditinggalkan sama sekali. Untuk melakukan itu semua harus melalui suatu proses (tempa). Bulan ramadan 1428 H ini dapat jadikan sebagai momentum untuk memulai perubahan tersebut dan menuju peradaban berbangsa dan bernegara yang lebih baik, sehingga nantinya setelah ramadan perubahan ini berbekas dan tetap berkelanjutan dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara serta beragama.

Bila ada kesulitan minta tolonglah kepada Allah SWT, sebagaimana yang digambarkan oleh Allah SWT, saat Fir’aun meminta tolong kepada Nabi Musa, “Wahai Musa, dia meminta tolong kepadamu tujuh puluh kali, dan kamu tidak menolongnya. Demi kemulian dan keagungan-Ku, andaikata dia meminta tolong kepada-Ku satu kali saja, niscaya dia mendapatkan-Ku dekat dan mengabulkan permintaannya”.


Dosen STMIK Nurdin Hamzah Jambi
Email : ris_wone@yahoo.com